Senin, 05 Desember 2011

Piringan optik


sumber :majalah tempo online

DALAM jangka waktu kurang dari seperempat abad, atau sekitar satu generasi, orang Indonesia menyaksikan perkembangan dari radio ke pesawat TV hitam-putih, dari TV hitam-putih ke TV warna, dan dari TV warna ke video. Begitu pula dari piringan hitam ke tape recorder, kemudian cassette deck. Pilihan menjadi semakin luas. Ada compact-disc player, Betamax, atau VHS video-tape, Laserdisc dan VDH video-disc player. Dan kini: komputer rumah. Apakah semua jenis pesawat itu bisa disatukan? Bisa! Masalahnya tergantung waktu. Kini memang sedang dikembangkan satu sistem yang dapat sekaligus memuat audio, video, dan menyimpan data. Kuncinya terletak pada apa yang disebut piringan optik. Baru-baru ini, Jepang membentakan bahwa salah satu perusahaannya akan siap memasarkan piringan video yang "dibaca" dengan laser. Jadi, menjelang akhir tahun ini akan muncul di pasar sejenis player yang dapat menyajikan piringan video (film dan sebagainya), serta piringan audio (piringan hitam dengan laser). Perusahaan Sony sedang mengembangkan suatu sistem yang memuat piringan video dan piringan penyimpan data. Teknologi ini dirintis Sony, Oktober 1983, ketika perusahaan itu bersama Philips (Belanda) mengembangkan standar bersama untuk penyimpanan data pada suatu piringan optik yang kompak. Sejak itu, semua perusahaan yang membeli lisensi teknologi piringan audio dari Sony & Philips sepakat mengikuti standar baru tadi. Sony berharap dapat menjual alat-alat tadi kepada kantor-kantor pada 1985. Sedangkan pasaran umum baru akan dilayani pada 1986. Satu piringan optik kompak dapat memuat 55m byte informasi komputer, yakni kira-kira 270.000 lembar dokumen biasa, atau 500 kali lebih banyak dari pita magnetik berukuran 3,5 inci. Lebih jauh, Sony mulai berharap piringan kompak ini meluas ke dunia penerbitan. Di samping itu, telah dipikirkan pula versi yang jauh lebih kecil, untuk dipasang di mobil. Bila yang dikembangkan oleh Sony digabungkan dengan usaha Pioneer, kita akan dapat membeli dalam satu kotak sebuah sistem yang pada audio visualnya dapat memainkan semua rekaman terdahulu (baik musik maupun film), dan piringan optik penyimpanan data. Hal ini akan menjadi kenyataan pada 1986. Langkah berikutnya ialah membuat piringan optik itu dapat dihapus, tetapi juga dapat merekam kembali. Ada tiga pendekatan dalam hal ini. Matsushita menggunakan laser untuk membuat perubahan kimiawi berbalik pada piringan optik. Toshiba, IBM, dan RCA menggunakan laser untuk membuat gelembung-gelembung antara lapisan atas dan lapisan bawah piringan tadi. Sony dan KDD menggunakan piringan magneto-optik - di sini laser dipakai untuk memanaskan titik-titik dan mengeluarkan perubahan magnetik yang berbalik. M.T. Zen

keunggulan :

sumber : buku paket TIK kelas 7

a)kapasitas yg besar
b)kapasitas dapat ditingkatkam demgam cara menambahkan piringan
c)CD ROOM digunakan untuk menggambarkan teknologi WORM yg populer digunakan pada komputer mikro
d)REWRITE Disk piringan optik yg dapat dihapus dan ditulis kembali secara berulang-ulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar